Senin, 10 Juli 2017

Aktualisasi Potensi Diri

Pada kesempatan sebelumnya kita telah bahas tahapan mengenali diri,
memposisikan diri, dan mendobrak diri. Kini kita bahas tahap terakhir penerapan
strategi Sun Tzu untuk personal development, yaitu aktualisasi diri.
Tahap aktualisasi diri merupakan proses realisasi potensi diri setelah kita mampu
melakukan tindakan-tindakan cepat, berani ambil risiko, dan mampu mengambil
pelajaran atas keberhasilan dan kegagalan kita. Dalam proses perwujudan inilah kita
dituntut untuk melakukan segala sesuatunya secara profesional, efektif, dan efisien.
Sebab, ini sangat berkaitan dengan peluang atau kesempatan yang kita peroleh.
Ingat, peluang dan kesempatan tidak datang setiap kali kita inginkan dan sesering
yang kita harapkan. Kesempatan memiliki segi kemanfaatan yang tinggi di hadapan
orang yang mampu memposisikan diri dengan tepat, bertindak cepat, mau belajar,
serta siap mengambil risiko. Kesempatan tidak memiliki nilai apapun di hadapan
orang yang tidak siap menerimanya.
Tahap aktualisasi diri menuntut kemampuan kita untuk menjalin koneksi atau relasi
yang bernilai lebih. Ada kalanya potensi, kemampuan, ketrampilan, dan nilai lebih
kita, macet gara-gara tidak menemukan saluran aktualisasi yang sepantasnya.
Relasi dan koneksi kadang bisa berfungsi seperti jalan dan jembatan menuju ke
sasaran yang kita inginkan. Di sinilah arti penting koneksi atau relasi dengan orang
lain, terutama sekali relasi-relasi yang berkualitas. Relasi atau koneksi yang
berkualitas merupakan daya ungkit yang bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak
keberhasilan kita.
Berikutnya, pengembangan diri tidak bisa terlepas dari kekuatan ketahanan mental.
Pada artikel terdahulu kita sudah membahas betapa kesuksesan yang tidak disertai
dengan ketahanan mental menjadi kesuksesan yang rapuh fondasinya. Keberhasilan
yang mengabaikan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan adalah keberhasilan yang
kering, tidak bermakna, tidak memuaskan sepenuhnya, dan akhirnya menjadi
sesuatu yang destruktif. Sebab itulah, ketahanan mental harus kita tempa dan kita
tanamkan semenjak kita memulai setiap perjuangan. Caranya adalah dengan
memelihara spirit sebagai manusia pembelajar yang sejati.
Cara lain yang penting untuk menempa ketahanan mental kita adalah dengan selalu
berdoa, selalu mengucap syukur, dan bermeditasi. Kesuksesan harus dicapai,
diwujudkan, dan diterima dengan doa, rasa syukur, dan pendalaman batin melalui
meditasi. Ini merupakan penyeimbang antara tarikan-tarikan energi fisik-material
dengan energi mental-spiritual. Ketiganya menjadi sebuah mekanisme pembaharuan
diri terus-menerus menuju kepada kedalaman atau kesejatian diri kita.

Sumber: Aktualisasi Potensi Diri oleh Andrie Wongso

Tidak ada komentar:

Posting Komentar